WANITA DAN PAKAIAN
Pakaian dan pergaulan ini dalam Al-Qur’an dibicarakan pada Surat An-Nur ayat 60 , Al-Ahzab ayat 33 , Al-A’raf ayat 26, Al-Ahzab ayat 59 dan An-Nur ayat 31 dan dalam hadist-hadist Rasulullah s.a.w .
Pakaian dan pergaulan ini merupakan pembeda pokok antara manusia dan hewan . Selain itu juga menjadi pertanda adanya peradaban dan kemajuan . Karena pakaian dan pergaulan merupakan alamat ketinggian kemanusiaan, peradaban dan kemajuan , maka perempuan yang beradab, maju dan tinggi rasa kemanusiaannya haruslah berpakaian dengan rapi, sopan dan tertib. Dengan pakaian yang seperti ini ia akan dapat menjaga agamanya, kehormatannya dan rasa malunya . Bagi seorang perempuan nilainya yang paling tinggi adalah terletak pada menjaga rasa malu, peka dalam menjunjung tinggi kesopanan dan pergaulan. Karena perempuan diciptakan dengan sifat halus, indah dan perasa.
1 Apa sebab Al- Qur’an serius menangani masalah pakaian wanita ?.
Kalau kita perhatikan adanya beberapa nash Al-Qur’an tentang pakaian wanita , maka mau tidak mau timbul keinginan untuk mengetahui lebih jauh sebab-sebab nya.
Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya seorang perempuan bila ia menghadap bersamanya adalah setan dan jika ia membelakangi bersamanya adalah setan pula”
Ini menunjukan bahwa perempuan itu merupakan ALAT SETAN untuk menggoda kaum laki-laki . Bukan kah telah umum dikenal masyarakat , bahwa jika perempuan menghadapkan mukanya maka dada dan wajahnya menjadikan kaum laki-laki membangkitkan birahinya? Dan bukankah jika perempuan berjalan membelakangi laki-laki maka turun naik dengan kencangnya nafas laki-laki menahan birahi ?
Ini lah mengapa Nabi Musa A.S ketika dipanggil oleh dua putri Nabi Syu’aib A.S dia tidak mau berjalan dibelakang kedua gadis tersebut, tetapi dengan cepat mendahului mereka.
Bahwa perempuan menjadi sumbur timbulnya fitnah birahi pada kaum laki-laki ini sudah merupakan fitnah . Orang yang menyangkal kebenaran kenyataan ini bukan saja bodoh , tetapi adalah hypokrit dan penipu dirinya sendiri.
2 Cara Pencegahan fitnah ini
Agar fitnah birahi dapat dicegah, maka dengan sendirinya harus dijalankan ketentuan pencegahannya itu. Akal manusia semata-mata dalam hal ini tidak dapat menentukan dengan apa cara pencegahan itu akan dilakukan. Ini terbukti dari kehidupan sehari-hari kita. Bahkan zaman yang disebut ‘MODERN” ini , perempuan dan laki-laki sudah tidak lagi mengindahkan pakaian dan aurat. Lihatlah kaum hippis , perempuan-perempuan pemain tari telanjang, bintang-bintang kecantikan dan kontes-kontes wanita dalam berbagai kepentingan bisnis yang pakaiannya tipis atau melihatkan bagian aurat-nya.
Oleh karena itu ketentuan pencegahan fitnah birahi ini tidak dapat diketemukan sendiri oleh akal manusia , maka allah menetapkan melalui wahyu. Ini menunjukan bahwa perkataan “PAKAIAN WANITA” bukan perkara sepele. Begitu juga “PENAMPILAN WANITA” dihadapan laki-laki bukan hal yang kecil impact-nya kepada gairah birahi mereka . Maka dalam hal ini Allah berfirman :
“ Hai anak adam , sungguh telah kami turunkan kepadamu pakaian penutup aurat kamu dan sebagai perhiasan .dan pakaian taqwa itulah yang lebih baik. Demikian itu adalah termasuk tanda-tanda (kebesaran) Allah, agar kamu selalu ingat’’ (Al-A’raf 26)
Perhatikan kata-kata “PAKAIAN TAQWA” dalam ayat diatas . yang dimaksud dengan pakaian taqwa dalam ayat ini lebih lanjut dijelaskan oleh ayat 59 Al-Ahzab dan 31 An-Nur
Firmannya:
.....”Katakanlah kepada wanita-wanita beriman: “Hendaklah mereka menundukan pandangan mereka”
Artinya
“ Hai Nabi , katakanlah kepada isteri-isterimu dan putri-putrimu dan istri-istri ,putri-putri kaum mukminin, supaya mereka menutup baju kurung mereka keseluruh tubuh mereka . demikian itu adalah untuk lebih dikenal, sehingga mereka tidak diganggu” (Al-Ahzab 59)
Dan firmannya lagi;
‘.... Katakanlah kepada wanita-wanita beriman : “ Hendaklah mereka menundukan pandangan mereka dan memelihara kehormatan mereka . dan janganlah memperlihatkan perhiasan mereka , kecuali yang lazim tampak. Dan hendaklah menutup kudung-kudung mereka pada dada-dada mereka . dan janganlah memperlihatkan perhiasan-perhiasan mereka kecuali kepada suami-suami mereka “(An-Nur 31)
Ayat pertama ditunjukan kepada keluarga Nabi Muhammad saw. Dan kaum mukminin , sedang ayat kedua ditunjukan kepada seluruh kaum wanita yang beriman. Nyata sekali. Bahwa makin tinggi kedudukan sosial wanita mukminat, maka makin lebih disiplin dalam menerapkan pakaian taqwanya . Pakaian yang disebut “PAKAIAN TAQWA’’ yaitu menutup seluruh badannya , kecuali muka dan kedua telapak tangannya , sebagaimana tersebut dalam ayat 31 An-Nur diatas.
3 Sejak umur berapa wanita mulai berpakaian ‘’TAQWA” dan menjaga kesopanannya ?
Rasulullah saw bersabda yang artinya:
“ Hai A$sma “ Bahwa perempuan yang sudah tiba haidnya , maka tidak boleh ia terlihat (badannya) kecuali ini dan ini saja .... dan beliau menunjukan bagian muka dan kedua telapak tangannya saja’’
Karena berpakaian merupakan kewajiban agama , maka barulah kewajiban ini terkena kepada seseorang yang sudah baligh. Tanda baligh seorang perempuan ialah ketika ia telah mengalami haid pertama.
Wanita yang telah memasuki masa haid pada saat itu timbul kesadaran dalam dirinya tentang menjaga penampilan dirinya . Ia sudah mulai merasa malu terhadap lawan jenisnya . Jika tidak tampak menarik. Timbul juga harga dirinya sebagai wanita yang secara kodrat dibutuhkan oleh lawan jenisnya . karena itu, pada anak wanita yang memasuki pubertas pertama ini dapat kita saksikan perubahan sikap dalam penampilan dirinya kepada umum . Apa yang harus kita lakukan jika anak wanita dalam masa awal pubertasnya telah menyadari pentingnya penampilan diri ? Jalankanlah nasehat Rasulullah s.a.w kepada asma diatas.
Jika para bapak-ibu dan saudara-saudara mencintai kehormatan dan keselamatan putri-putrinya, jangan dibiarkan putri-putri bapak-ibu dan anda dibiarkan terlambat berpakaian ‘TAQWA’ hingga keburu menimbulkan onar keluarga ( tapi dizaman modern ini orang tua kebanyakan masa bodo dengan anaknya sehingga masalah dosa dianggapnya hal biasa )
Wanita yang melengahkan disiplin pakaian taqwa ini oleh rasulullah saw diperingatkan sbb:
“ Dua golongan ahli neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya , yaitu kaum laki-laki membawa cemeti seperti ekor sapi dan kaum wanita yang berpakaian tembus pandang , berjalan melenggok-lenggok memperlihatkan kemontokan tubuhnya. Mereka ini tidak akan masuk surga dan menemui baunya , padahal baunya (surga) dapat tercium dari jarak sekian dan sekian”
Wanita yang berpakaian tipis maupun memperlihatkan auratnya, sehingga kulitnya terlihat ,sekalipun menutupi seluruh badannya,tidak disebut “berpakaian taqwa” begitu juga wanita berpakaian ketat hingga tertonjol keluar bentuk dan potongan tubuhnya juga tidak disebut sebagai “berpakaian taqwa’’ jadi berpakaian taqwa harus memenuhi syarat:
1 tertutup seluruh badannya, kecuali muka dan kedua telapak tangannya.
2 kain tidak tembus pandang atau tipis dan jarang
3 potongan tidak ketat , sehingga tidak menonjolkan bentuk tubuhnya
Maka seorang anak perempuan yang sudah menjalani haid pertama harus mengenakan pakaian taqwa supaya kelak ia terbiasa .
4 Fungsi pakaian taqwa
Pakaian taqwa sebagai mana tersebut dalam surah Al-A’raf ayat 26 dan Al-Ahzab 59 serta An-Nur 31 adalah untuk.
1 menjauhkan wanita dari gangguan laki-laki jahil
2 membedakan antara wanita berakhlak hina dengan wanita berakhlak mulia
3mencegah timbulnya fitnah birahi pada kaum laki-laki
4 memelihara kesucian agama wanita yang bersangkutan
Dalam kasus ada juga wanita muslimin bahkan anak-anak yang menjadi korban keganasan laki-laki hina. Contoh : gadis remaja diculik dan diperkosa , dan kejadian lainnya seperti kasus angeline dll . disini bisa dijelaskan bahwa perempuan yang dipaksa oleh laki-laki hina , maka laki-laki tersebut tidak akan pernah masuk surga ,bahkan mencium bau surga saja sudah mustahil , akan tetapi beda halnya dibujuk pacar atau laki-laki lain tpi akhirnya mau , maka dua-duanya termasuk orang yang hina.
Pada zaman Rasulullah s.a.w masih hidup, beliau pernah melihat beberapa perempuan yang berpakaian tidak sopan dan tidak senonoh . maka kepada perempuan-perempuan tersebut beliau peringatkan, bahwa perbuatan mereka itu adalah durhaka kepada allah dan termasuk merusak kesopanan yang luhur. Kepada para wali mereka beliau katakan, agar meluruskan penyimpangantersebut dan jika tidak mau patuh akan diancam dengan siksaan allah.
5 mode dan perhiasan
Organisasi-organisaisi wanita islam di indonesia belakangan ini sering mendiskusikan “ mode pakaian muslimah” dan sering kali kita saksikan peragaan pakaian wanita islam ini di jakarta dan yogyakarta mereka mencari identitas pakaian wanita yang sesuai dengan zaman modern . maka sebenarnya, Bagaimanakah mode pakaian wanita islam itu’?
AL-Qur’an sendiri memberi nama pakaian wanita islam yang betul dengan “PAKAIAN TAQWA”. Modelnya tidak terperinci . tetapi ciri-cirinya jelas , tak dapat ditarik ke kanan atau kekiri , ke zaman onta atau bom hidrogen. Ciri-cirinya ialah :
1 Menutup seluruh tubuh, kecuali muka dan dua tapak tangan.
2 Tidak tembus pandang
3 Tidak ketat sampai terlihat lekuk-lekuk tubuhnya.
Tentang pemakaian perhiasan , entah emas, atau perak atau kuningan , intan atau mutiara , boleh saja , asal tidak diperlihatkan secara terbuka diluar lingkungan mahramnya. :
Memperlihatkan kemilaunya perhiasan ke luar adalah kebiasaan jahiliyah yang terlarang dalam islam . Allah berfirman :
Artinya:
“ Dan jangan kamu (kaum wanita) berhias dan bertingkahlaku seperti perempuan-perempuan jahiliyah dahulu ‘’( Al-Ahzab 33)
Memakai gelang emas di tangan ,cincin di jari , anting-anting di telinga , kalung dileher dan lain-lain perhiasan boleh saja , asalkan tertutup oleh pakaian yang tergantung di badan .
6 pakaian wangi-wangi ke masjid.
Pakaian wangi-wangian bagi kaum laki-laki yang pergi ke masjid memang sunah , tetapi bagi kaum perempuan terlarang.
Sabda Rasulullah saw :”Siapa saja wanita yang pakai gaharu (kayu wangi) maka janganlah sekali-kali menghadiri shalat isya ( HR Abu Dawid dan Nasa’i )
Pada suatu hari seorang wanita suku muzinah masuk ke masjid dengan pakaian dan gaya congkak . Lalu Nabi Muhammad saw bersabda :
“Wahai kaum laki-laki , laranglah perempuan-perempuan kamu berpakaian dan bergaya sombong di dalam masjid . karena bani israil dahulu tidak terkena laknat allah , sampai kaum mereka memakai perhiasan dan bergaya congkak didalam masjid” ( HR Ibnu Majah )
Sekarang bandingkanlah dengan perempuan-perempuan islam yang turut menghadiri shalat tarawih di masjid-masjid.
Mereka datang kemasjid dengan bau wangi atau parfum yang semerbak laksana pengantin baru . Mereka berpakaian menyolok dan menampakkan perhiasan laksana menghadiri pesta perkawinan. Lebih-lebih pada waktu mengikuti shalat idul fitri. Karena itu, wahai bapak/bapak/saudara-saudara mohon diperhatikan isteri-isteri dan putri-putri bapak-bapak/ saudara-saudara, jika mereka pergi shalat ke masjid atau ikut shalat idul fitri dan adha di lapangan.
7 Issu negatif dan pengaruh barat sekuler
Setelah imperalis barat dapat menjajah dunia islam tiga sampai empat ratus tahun , maka selama itu barat yang anti tuhan dan antiislam menanamkan pengaruh-pengaruh yang merusak aqidah dan moral anak negri jajahannya . diantara berbagai issu . (rongrongan dan cemohan ) yang selalu di propagandakan oleh barat sekuler dan kaki tangan nya adalah “ pakaian wanita islam “ ialah lambang perbudakan laki-laki terhadap kaum wanita . baju kurung purdah , kerudung dan sebangsanya adalah penghinaan terhadap martabat kaum wanita sebagai manusia yang sedrajat dengan laki-laki . karena itu ! Lalu barat sekuler ini berteriak lantang kepada wanita timur :” caampakan kudung , jilbab, burdah dan baju kurung mu , semua pakaian itu pertanda penindasan atas dirimu. Wahai kaum wanita , bukalah pakaian dan bergantilah dengan rok, mini , midi dan celana seperti barat kami”
Lalu apa yang terjadi kemudian ?
Pakaian wanita islam jadi asing buat umat islam sendiri “ ibu-ibu , gadis-gadis dan putri-putri islam malu berpakaian islam , karena mereka menganggap pakaian tersebut lambang perbudakan , kolot , beku, tidak berperikemanusiaan (jadi siapakah tauladan mereka nabi muhammad saw atau kah orang-orang barat)
Terhadap isssu dan propaganda barat sekuler di atas perlu kita dudukan masalahnya pada tempatnya. Jangan terlalu cepat terpancing emosi, apalagi menanggapi sambil terburu nafsu dan tanpa argumen .
Ada dua kata-kata yang perlu kita dududkan kejelasannya sebelum menjawab propaganda mereka . pertama , kata perbudakan dan kedua kata penghinaan. Apakah sebenarnya definisi perbudakan dan penghinaan itu ? perbudakan adalah meletakan orang lain dibawah kekuasaan kita tanpa ia mempunyai hak dan kemauan bebas . seorang budak kehilangan hak suara dari majikannya . ia hanya terima kewajiban tanpa dapat menuntut apa-apa dari majikannya
Dan penghinaan berarti memperlakukan seseorang tidak sesuai dengan haknya , atau menjatuhkan seseorang dari martabatnya yang layak .
Perempuan-perempuan islam yang berpakaian islam sama sekali tidak kehilangan haknya , kemauan bebas dan martabat nya yang layak
Bahkan gerakan-gerakan wanita di eropa dan amerika serikat sampai tahun ini tetap berteriak-teriak bahwa mereka hanya jadi objek birahi laki-laki saja dan menjadi budak yang melayani suami dan anak-anak di rumah sepanjang hari ,
Padahal wanita-wanita sekuler itu sudah berpakaian setengah telanjang atau bercelana ketat gaya cowboy. Jadi kalau begitu, pokok soalnya bukan paada pakaian, tetapi pada perlakuan kita terhadap kaum wanita . maka dasar issu dan propaganda barat sekuler diatas dengan sendirinya jadi batas . sebab pakaian ala islam tidak ada kaitannya dengan perlakuan model budak atau penghinaan terhadap martabat mereka .
Lalu apa target yang hendak dicapai islam dengan model pakaian wanita islam itu ?
Jawaban ini tercantum di akhir ayat 60 an-nur, yaitu :...menjaga rasa malu dan jiwa sopan kaum wanita
Jika seorang wanita telah melepaskan pakaian model islam berarti rasa malu dan kesopanan tercabut dari dirinya. Akibat nya ia tidak perduli dengan kaedah moral dan pergaulan yang tercela.
Dan memang inilah yang dikhendaki oleh barat , yaitu perempuan-perempuan tak bermalu lagi , sehingga mau saja menjadi teman kencan, perempuan panggilan,gundik , pelayan bar, teman pesta dll , karena tidak ada lagi kontrol batin nya yang sehat dan bersih.
Jadi nasib perempuan seperti kita saksikan dikota-kota besar sekarang . malam hari bergentayangan dari tempat satu ke tempat lainnya (contoh hotel cafee dll) bahkan tempat berpacaran , ibarat hewan ternak yang tidak diurus majikannya ,
sumber : analisis wanita dalam islam